Minggu, 07 Desember 2008

फ्लेक्सिबिलिटी manajemen

TUGAS MATA KULIAH
MANAJEMEN FLEXIBILITY
DOSEN :
Prof. Armanu Thoyib, SE, M.Sc. Ph.D
Prof. DR Djumilah Zain, SE
DR. Drs Ubud Salim,MA










PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2006 / 2007


PENGGABUNGAN TEORI NILAI ALTERNATIF
BENTUK ORGANISASI

Dalam pendekatan transaksi nilai ekonomis analisa organisasi, Ghosal dan Moran ( 1996 ) mengungkapkan bahwa akan terjadi “ latihan yang buruk “ apabila para manager menyetujui persyaratan – persyaratan. Penulis menyebutnya dengan teori positif suatu organisasi kepada siapa menurut kaidah implikasi tersebut akan direalisasikan dan dikerjakan. Kita percaya bahwa teori dapat ditetapkan dan kita menawar suatu pendekatan dengan penuh harapan akan menjadi “latihan yang bagus“. Khususnya kerangka kerja teoritis kita
I. Menguraikan sifat penciptaan nilai setiap bentuk organisasi mayoritas,
II. Memperluas dasar ekonomi yang disediakan dalam bentuk yang lama dan bentuk yang sekarang,
III. Menawarkan bahasa dan pendekatan untuk menguji bentuk organisasi mendatang dari pandangan perangai dan penggabungan ekonomi.
Berikut adalah keunikan logika, setiap bentuk organisasi mengakumulasi dan mempergunakan kecakapan teknik melalui operasi, investasi dan adaptasi rutin. Bentuk organisasi mencapai puncaknya apabila rutinitasnya memenuhi perkembangan dan bermanfaat. Manager memfasilitasi proses ini dengan membantu anggota organisasi mengembangkan kompetensi yang mereka butuhkan untuk memahami dan mempergunakan rutinitas organisasi. Dengan menggunakan kerangka kerja teoritikal, rencana untuk riset mendatang suatu bentuk organisasi perlu dibangkitkan dan didiskusikan.
Bentuk – bentuk organisasi baru muncul sebagai jalan yang lebih baik dari permintaan manager yang memanfaatkan kapabilitas dan aset perusahaan. Hal ini menjadi kasus modern di dalam sejarah bisnis. “Bisnis besar pertama di Amerika adalah Perusahaan Perkeretaapian yang menghasilkan bentuk fungsional sebuah organisasi, yang artinya perusahaan komersial yang luas” ( Chandler 1965 ). Organisasi fungsional memperkenalkan inovasi seperti manajemen profesional dan wewenang untuk beroperasi secara efisien dalam skala besar.
Berikut adalah organisasi yang ditambah dengan fakta kemampuan yang para manajer dapat menggunakanya untuk mengejar persaingan yang strategis. Pembagian organisasi misalnya, muncul pada tahun 1920an yang memperkenankan penegasan perusahaan pada waktu itu ( Chandler, 1962 ). Bentuk acuan organisasi yang dimunculkan pada akhir tahun 1950an dan awal tahun 1960an membantu berbagai organisasi untuk secara serempak meminta proyek atau program tanpa henti dan terus menerus ( Mee, 1964 ). Pada tahun 1970an dan 1980an, jaringan organisasi berkembang biak, memungkinkan akumulasi dan menggunakan aset multi perusahaan dan kapabilitas ( Mile dan Snow, 1986 ; Thorelli, 1986 ). Baru – baru ini bentuk organisasi mendatang yang menampakkan fasilitas inovasi terus menerus, organisasi seluler telah diidentifikasikan dan digambarkan ( Miles dan Snow, 1996 )
Bentuk- bentuk evolusi organisasi sudah berjalan lama baik teori ekonomi dan organisasi. Pada kata pendahuluan 3 edisi buku klasiknya : “The Theory Of The Growth Of The Firm” ( Edith Penrose, 1995 ) dengan ringkas mencatat pertumbuhan teori ekonomi dan organisasi sesuai dengan konsep organisasi yaitu konsep yang dapat meliputi produk tunggal, perusahaan pribadi, multi produksi, badan hukum multinasional dan organisasi kompleks multifirma. Pandangan kami menyimpulkan 2 kunci pokok, yaitu :
1. Bentuk organisasi sangat penting
2. Mayoritas bentuk memiliki keuntungan yang unik
Saat ini riset menganggap bahwa poin – poin ini terpecah-pecah. Apa yang hilang? Kita percaya bahwa bahasa pada umumnya dan pendekatan analitis yang dapat dimanfaatkan melalui bentuk organisasi baik yang lama maupun yang baru.

PENGGABUNGAN TEORI BENTUK ORGANISASIONAL

Kerangka kerja teoritik kita menetapkan sikap mayoritas, bentuk-bentuk organisasi yang terkenal menyumbang penciptaan nilai ekonomi. Pada umumnya, setiap bentuk mengandalkan rutinitas organisasi untuk akumulasi kekuasaan kecakapan teknik kemudian dikerahkan, yaitu memperbaiki operasional saat ini dan mempertinggi penyesuaian yang mendatang. Lebih jauh, bentuk-bentuk variasi organisasional berbeda bukan saja pada mekanisme nilai ekonomi ( rutinitas ). Tetapi setiap bentuk memerlukan investasi pegetahuan yang spesifik untuk mencapai keuntungan yang maksimal.








KONSEP BENTUK ORGANISASIONAL

Seperti yang digunakan Chandler (1962,1990,1991), Ghosal dan Moran (1994), Miles dan Snow (1994), Nelson (1991), Penrose (1959), Williamson (1975) dll, konsep bentuk organisasi terdiri dari strategi organisasi, struktur, dan manajemen yang memprosesnya ke dalam efektifitas. Keempat, bentuk organisasi mayoritas dilukiskan cukup detail yang mana mereka menciptakan nilai ekonomi yang dapat diidentifikasi. Bentuk kelima, susunan utama dalam pengetahuan intensif bisnis seperti layanan profesional, kesempatan penawaran untuk spekulasi tentang nilai potensial.
Idealnya sebuah organisasi hanya meliputi sumber-sumber dan aktivitas-aktivitas yang dapat secara ekonomis dipergunakan dengan pengusaha yang unik. Batas antara organisasi dan pemasaran ditetapkan oleh sebab dan akibat untuk diajukan ke dalam organisasi. Bagaimanapun juga, hanya sumber-sumber itu yang mempertinggi nilai ekonomi secara aktual dengan kecakapan teknik manajerial yang akan menetap pada organisasi.
Penrose (1959, P.53) mengatakan bahwa kecakapan teknik dan kebiasaaan diperoleh melalui pengalaman. Nelson dan Winter (1982) dan Nelson (1991) mengguanakan konsep rutinitas untuk melukiskan mekanisme dengan dasar pengalamankecakapan teknik yang diakumulasikan dan menggunakan koordinasi sikap anggota organisasi saat ini dan membimbing pada anggota baru. Kebiasaan pengembangan pemanfaatan pengetahuan saat ini dan sumber-sumber mendatang sangat penting dilakukan untuk menciptakan nilai ekonomi organisasi.

RUTINITAS ORGANISASI

Dalam literatur organisasi ( Hannan dan Freeman 1989 ; March dan Simon 1958 ; Nelson dan Winter 1982 ; Pfeffer dan Salancik 1978 ) sedikitnya ada 3 kategori nilai rutinitas yang telah didiskusikan :
1. Rutinitas operasional yang memperbaiki produktivitas
2. Rutinitas investasi yang melengkapi aset saat ini dan memperoleh sumber-sumber baru untuk ekspansi dan atau penggolongan
3. Rutinitas adaptasi yang memandu jawaban untuk memasarkan kesempatan dan langsung berupaya membangun dan mengerahkan pengetahuan.

► RUTINITAS OPERASIONAL
Kebanyakan dari apa yang disempurnakan oleh perusahaan dari hari ke hari adalah bukan hasil dari rencana atau strategi formulasi. Malahan hal ini timbul dari anggota organisasi yang memerlukan pengetahuan yang lebih tentang bagaimana dan kapan pekerjaan dilakukan. Begitu pekerjaan berproses, dengan berbagai cara diserahkan sebagai standar prosedur operasional atau pelatihan umum, disimpan dalam organisasi dalam bentuk rutinitas operasional.
Rutinitas operasional secara khusus dimodifikasi dan diperbaiki untuk memperoleh keuntungan. Misalnya mengadakan lokakarya berbagai industri yang diidentifikasikan dengan gambaran kurva penurunan harga dan atau hasil produksi dan mengekploitasi pengetahuan teknologi. Ini menunjukkan peningkatan dimana nilai riil datambah dengan rutinitas operasional tergantung pada tingkat ketidaksempurnaan rutinitas ( Barney 1991 ).
Beberapa dari kemajuan rutinitas operasional sangat nampak sehingga mudah ditiru oleh perusahaan yang menyukai persaingan. Bagaimanapun juga, pengetahuan lain yang diperoleh dan disimpan dalam rutinitas operasional kurang transparan.

► RUTINITAS INVESTASI
Kategori kedua dari rutinitas keorganisasian adalah berhubungan dengan investasi perusahaan dari sumber-sumber yang berlebihan. Dua tipe investasi dapat diidentifikasi. Pertama, meliputi keputusan untuk memperbarui atau memperluas aset meliputi operasional sekarang. Mempertahankan secara efektif rutinitas operasional misalnya permintaan aspek investasi perusahaan ( Chandler 1991; Lado, Boyd dan Wright 1992 ). Manajer baru harus dikembangkan, peralatan ditempatkan, pegawai baru ditraining, pemrosesan diupgrade dan seterusnya. Demikian pula, pengembangan dalam produksi atau area servis ( penekanan pasar ) memerlukan investasi yang pintar. Kreasi gedung atau kantor, pengembangan outlet eceran, atau tanggung jawab seluruh operasional secara internasional memerlukan penggunaan yang hati-hati dari pengetahuan yang didapatkan untuk evaluasi. Bagaimanapun perusahaan ingin mengejar kesempatan di luar operasionalnya. Oleh karena itu tipe lain dari rutinitas investasi meliputi keputusan-keputusan untuk mempergunakan aset-aset dan sumber-sumber dalam pencarian produk-produk baru dan pasar. Nilai perkembangan rutinitas yang berbeda didokumenkan dengan baik. Contohnya kebiasaan membagi lokasi perusahaan dan ekploitasi pasar baru melalui spin off dan atau akuisisi dan divisi baru yang dikenlkan sebagai kunci kapabilitas perusahaan yang mempelopori bentuk divisi ( Chandler 1962 ). Demikian juga, telah diperdebatkan bahwa badan hukum eksekutif mempergunakan pengetahuan pemasaran melalui rutinitas yang bukan seperti banker ( Teece 1981; Williamson 1975 ) dan terutama sekali dengan menganggap hubungan perbedaan, menghasilkan keuntungan dari informasi tentang kesempatan dan pajak penghasilan.
Perlu ditekankan bahwa nilai investasi tinggi lebih dari perolehan finansial. Seperti pertambahan pendapatan, juga pengetahuan dan keterampilan menjadi rutinitas dalam opersional saat ini. Menemukan tempat penjualan untuk kapabilitas menjadi bagian yang penting untuk perkembangan sebuah investasi perusahaan. Tentu saja, Penrose ( 1959 ) dll telah mencatat bahwa ini merupakan kerja sama investasi antara pendapatan dan kecakapan teknik yang menghasilkan keuntungan tinggi untuk perluasan perusahaan.

► RUTINITAS ADAPTASI
Bagian ketiga dari rutinitas organisasional adalah asosiasi denagn adaptasi kegiatan untuk menyetel kembali aset perusahaan dan sumber-sumber untuk mengadakan pertemuan perubahan lingkungan. Satu bagian dari proses adaptasi menyangkut aset dan sumber saat ini. Contohnya kebiasaan memasang, menggunakan dan kemudian membubarkan tim proyek dan bekerja tanpa gangguan yang besar atau koordinasi harga tidaklah mudah dipelajari. Adaptasi efektif tidak hanya menyusun dan menyediakan informasi untuk kelangsungan aliran sumber tetapi juga legimitasi proses sehingga pergeseran aset dan sumber lainya tidak membuahkan pertentangan yang hebat di antara teman-teman seprofesi dengan menyusun kekuatan yang permanen.
Rutinitas penting lainya dari adaptasi menyangkut pemanfaatan sumber-sumber oleh perusahaan, terutama sekali seperti pentingnya reaksi untuk mempercepat perubahan permintaan pasar ( Jerillo 1989; Piore dan Sabel 1964 ). Kebiasaan untuk mempercepat dan efisiensi sehubungan dengan leveransir, partner kerja dan nasabah, misalnya adalah mempelajari rutinitas. Memperbaiki kebiasaan organisasi untuk operasional yang efektif seperti rutinitas relasi dapat meminimalkan naik turunya nilai transaksi dan atau lebih rendahnya nilai koordinasi dan meningkatnya keuntungan dari penggabungan sementara.
Akhirnya terdapat rutinitas adaptasi yang berfokus pada inovasi. Beberapa perusahaan yang mendapatakan keuntungan yang tinggi diperoleh dengan menciptakan produk baru yang konstan, seringkali tanpa menerobos secara teknologi mayoritas. Alternatifnya, bebrapa perusahaan memilih untuk fokus pada urut-urutan yang tetap dari proses inovasi, sebagaimana mempergunakan teknologi manufaktur untuk estándar produksi atau pelayanan.
Setiap aspek adaptasi berperan penting untuk mencapai keuntungan perusahaan. Yang terpenting dari aspek adaptasi adalah kemajuan yang terus menerus dalam perkembanganya. Kasaranya, rutinitas yang membesarkan hati dan fasilitas adaptasi mempromosikan pembelajaran tentang organisasional. Maka, percepatan susunan sumber-sumber penghasilan sebagaimana ditunjukkan dengan corporasi virtual ( Davidow dan Malone 1992 ). Program pertalian manajemen seperti program wock out pada General Elektrik ( Ashkenes et al 1995 ) dan variasi inovasi mengadakan percobaan untuk membangun kebiasaan berorganisasi dan berperan penting untuk perbaikan dalam rutinitas adaptasi, intisari pembelajaran organisasional ( Argyris dan Schon 1978; Senge 1990 ). Seperti halnya nilai maksimal muncul bukan dari penemuan yang dapat digunakan untuk melangsungkan adaptasi selanjutnya.

RINGKASAN

Tiga kebiasaan organbisasi yang didiskusikan adalah operasional, investasi, dan adaptasi yang bermanfaat untuk membawa bermacam-macam literature pada penambahan, nilai kontribusi dari bentuk-bentuk organisasional yang berbeda-beda . mereka menggabungkan hasil penelitian para pelaku riset pada area ekonomi, sosiologi, dan teori organisasi kedalam bahasa pada umumnya yang dapat menguntungkanmelalui bentuk-bentuk yang berbeda. Juga, konsep dari rutinitas organisasi membantu untuk mengklasifikasi tantangan manajerial yang disikapi dengan cara-cara yang berbeda suatu organisasi. Akhirnya untuk menguji penambahan nilai oleh bentuk organisasi melalui lensa dari ketiga rutinitas yang mengijinkan penetapan dari keunikan kontribusi setiap tipe dari rutinitas sebaik menjualkan yang dibuat ketika menggeser dari satu organisasi ke organisasi yang lain. Seperti tersebut di atas setiap rutinitas sanggup menambah nilai organisasi. Apa yang belum jelas, bagaimana interaksi perbedaan rutinitas. Walaupun dalam sebuah organisasi memungkinkan bahwa nilai yang dihasilkan oleh setiap set rutinitas adalah tambahan, hal ini lebih dari hanya sekedar operasional, investasi dan interaksi adaptasi dalam penciptaaan multiplikatif. Contohnya, diperlukan informasi tentang investasi dan kesempatan, demikian pula pengalaman terdahulu dalam berinvestasi dan operasional rutinitas dapat dipergunakan sebagai petunjuk mengambil keputusan. Dalam setiap rutinitas, perusahaan mengembangkan pengetahuan yang unik untuk kapabilitas dan keuangan. Jika perusahaan dapat membangkitkan pengakuan dan memberikan informasi tentang rutinitas, mungkin dapat meningkatkan nilai dan ditetapkan oleh rutinitas pribadi dan dengan demikian dapat menyokong lebih tinggi dari keuntungan normal pada pemanfaatan aset.

APLIKASI KERANGKA KERJA
UNTUK BENTUK ORGANISASI ALTERNATIF

Kita percaya bahwa kerangka kerja yang dibangun di atas interaktif rutinitas organisasi sangat berguna untuk menganalisa dan mengerti tentang bentuk-bentuk organisasi. Kerangka kerja kita meliputi riset yang lalu dalam bentuk hirarki tradisional sebuah organisasi dan menetapkan kapabilitas nilai dan munculnya bentuk-bentuk seperti organisasi jaringan dan seluler. Dalam bab berikut kita akan mendemonstrasikanya dengan pertama mewujudkan pemikiran bentuk tradisional ke dsalam bahasa sehari-hari. Kemudian kita menggunakan bahasa rutinitas untuk spekulasi sebagai jalan dimana bentuk yang lebih baru akan menambah nila.

RUTINITAS PENCIPTAAN NILAI
DALAM HIRARKI ORGANISASI

Memperhatikan pemikiran tradisional, keuntungan dan kerugian bentuk hirarki organisasi dapat dengan mudah ditangkap dalam kerangka kerja rutinitas tanpa merubah pemikiran yang mendasar. ( Teece 1982 ) Contohnya membuktikan bahwa kecakapan teknik organisasi tidak selalu bernilai baik pada pasar terbuka sebab hal ini terjadi secara alami. Oleh sebab itu ia menyarankan agar sebuah perusahaan bekerja lebih baik dengan memanfaatkan bentuk pembagian organisasi dan secara langsung menginvestasikan kecakapan teknik dalam produk baru atau pelayanan. Dalam bahasa kita, melibatkan pemilihan keahlian untuk rutinitas operasional dan juga mengembangkan investasi baru untuk memenuhi dimana dan bagaimana hal tersebut harus dibagi.
Nampak pada tabel 6.1, kerangka kerja secara teori mengemukakan bahwa setiap bentuk organisasi secara hirarkhi mempunyai potensi untuk menghasilkan celah-celah konstruktif dan secara efektif menggunakan kombinasi dari operasional, investasi, dan adaptasi yang menyebarkan informasi dan kapabilitas yang kurang cocok untuk dunia ekonomis yang diharapkan oleh para kepanjangtanganan relasi. Adanya literatur menghimbau penambahan nilai properti tentang fungsi dan bentuk divisi diilustrikan pada tabel 6.1. digambarkan bahwa bentuk pembagian menggunakan rutinitas operasional plus kapabilitas untuk memanfaatkan kecakapan teknik melalui penambahan nilai yang berhubungan dengan investasi, dan bentuk matrik menggunakan rutinitas opersional dan investasi, tetapi juga potensial melalui rutinitas adaptasi. Kerangka kerja tabel 6.1 mengemykakan bahwa masing-masing lebih kompleks tidak hanya badan hukumnya saja tetapi juga penekanan yang unik melalui operasional, investasi dan adaptasi.
Secara fisik, pergeseran dari yang lebih sederhana ke lebih kompleks akan dapat disamakan dengan kata “kerekan atau tuas” yang menciptakan keuntungan teknik untuk lebih kompleks dapat dikatakan sistem blok dan katrol. Digambarkan pada tabel 6.1 bahwa pergeseran ke lebih kompleks menganggap sedikitnya keuntungan yang spesifik dari bentuk sederhana.
Disamping batas-batas tersebut, penambahan nilaioleh bentuk organisasi sedikitnya beberapa tingkat dapat berlangsung lama. Keuntungan awal menjadi pergeseran pertama untuk bentukan baru yang cocok untuk sumber-sumber penghasil dan kondisi industri perusahaan menjadi paling tinggi sebagai celah keuntungan yang sama dengan produk baru atau desain proses. Pesaing akan berusaha menggeser perusahaan dan merebut sedikitnya celah yang ada. Namun begitu, kecakapan teknik menjadi syarat utuma yang tidak mungkin mudah untuk dimengerti atau ditiru oleh pihak lain. Oleh karena itu manajer yang paling baik adalah yang dapat memanfaatkan bentuk organisasi yang dapat memberikan keuntungan.
Akhirnya, kesuksesan yang diperoleh dari bentuk organisasi menetapkan sebuah perusahaan dengan potensial keuntungan, perusahaan mengorbankan pertambahan nilai dan bentuk-bentuk yang lain.

PENCIPTAAN NILAI RUTINITAS
PADA ORGANISASI JARINGAN

Pendekatan organisasi bentuk jaringan muncul dua dekade terakhir, tetapi menurut riset hal ini tidak bisa diterima karena masih mengandalkan pengetahuan dan menetapkan penambahan pengetahuan ke dalam nilai potensial dari bentuk organisasi ini.
Bentuk organisasi jaringan yang sebenarnya meliputi dan mengarah pada 3 unsur kunci. Pertama, memasukkan jaringan pribadi yang mengidentifikasi diri sedetail-detailnya, perusahaan-perusahaan yang yang dapat diidentifikasi dalam berbagi industri. Kedua, berkenaan dengan aktivitas jaringan yang sumber-sumbernya mata rantai hulu dan hilir untuk menghasilkan produk dan layanan. Ketiga, organisasi jaringan termasuk perusahaan besar yang potensial antar satu dengan yang lainya.
Aplikasi kerangka kerja rutinitas menawarkan 3 elemen ini untuk diatur dengan baik jika nilai keuntungan dan bentuk ini dapat ditangkap. Seperti pada tabel 6.1 bagian jaringan perusahaan menambah nilai ekonomis dengan menggunakan bentuk organisasi tradisional. Bagaimanapun juga perusahaan jaringan khususnya berfokus pada segmen rentetan industri, mencapai kedalaman yang lebih luas dan fasilitas adaptasi yang lebih luas. Anggapan keputusan investasi, keuntungan perusahaan jaringan tidak hanya dari akumulasi analisis keahlian, tetapi juga dari informasi yang diberikan oleh partner kerja.
Pada level aktivitas jaringan, nilai bertambah melalui rutinitas adaptasi. Pengaturan yang baik aktivitas jaringan memfokuskan adaptasi untuk mencapai koefisiensi hbungan denagn partner kerja yang memberi sinyal sikap kompetensi dan tanggung jawab. Perusahaan jaringan memperkenalkan transaksi fasilitas operaional dan keuntungan untuk para partner. Kelancaran perusahaan jaringan menjadi penyemangat rutinitas dalam mengembangkan dan memanfaatkan tim menjadi lebih besar dan lebih bermanfaat.
Perusahaan mengatur rangkaian nilai dari aktivitas jaringan para partner yang lesu. Dapat dikatakan bahwa dalam hal ini perusahaan tidak memandang dirinya semata, tetap mereka mengidentitaskan dan merasakan obligasi terhadap yang lain dan partner jaringan yang potensial. Dalam keadaan tertentu inovasi sering diinisialkan oleh partner jaringan yang potensial. Dalam keadaan tertentu inovasi sering diinisialkan oleh partner hilir, dapat menjadi proses yang konstan dalam jaringan. Bentuk jaringan didesain untuk mendekatkan para partner pada pasar untuk mengadakan perubahan barang-barang dan layanan-layanan bergeser sesuai permintaan pasar. Pada giliranya perusahaan hilir mempertanyakan peranan pasar hulu, jaringan dengan multi partner ( aktif dan potensi ) dapat menggunakan banyak sekali hasil produksi atau inovasi layanan setiap saat.
Tabel 6.1 menawarkan bentuk jaringan yang mempunyai potensi tinggi untuk penambahan nilai melalui akumulasi keahlian teknik baik di dalam maupun di luar perusahaan masing-masing menegaskan kombinasi bagian opersional, investasi dan adaptasi. Tentu saja potensi bentuk jaringan tumbuh pada setiap perusahaan bersama juga seluruh perusahaan kolektif. Demikian pula peningkatan perusahaan didominasi oleh partner baik penciptaan atau perlakuan nilai ekonomis dari kolaborasinya. Akhirnya, kekurangan informasi dapat ditanggulangi, efisiensi opersi jaringan dapat terealisasi. Dengan demikian bentuk jaringan tampak penuh potensi dapat terealisasi jika perusahaan mengaturnya supaya secara individual dan kolektif dapat memanfaatkan aset dan sumber-sumbernya.





PENCIPTAAN NILAI BENTUK ORGANISASI MENDATANG

Penelitian cara baru organisasi tanpa henti dalam proses lingkunagn, teknologi dan faktor-faktor lain berubah setiap saat, permintaan baru muncul, yang mana para manajer menanggapinya dengan memodifikasi aturan-aturan personal dan sumber-sumber lainya. Perdebatan kami tentang bahasa-bahasa dan perspektif umum untuk analisa kontribusi nilai dari bentuk organisasi baru yang akan memfasilitasi arti bentuk-bentuk ini. Kami mendemonstrasikanya dengan mempergunakan kerangka teoritis untuk suatu bentuk organisasi yang muncul dalam bisnis yang didasarkan pengetahuan.
Kebanyakan perusahaan jaringan yang terdahulu seperti tertulis diatas, anggota tim mengadakan beberapa rutinitas operasional perusahaan pribadi dan fasilitas yang berhubungan dengan partner hulu dan hilir. Jika semua tim dalam sebuah perusahaan berketrampilan dan berpengetahuan luas, para tim tidak perlu menyusun tugas dimana kebanyakan operasi rutinitas sudah cocok.
Sebuah perusahaan menarik dalam hal ini adalah Technical and Computer graphics ( TCG ) yang berlokasi di Sidney, Australia ( Mathews 1992,1995 ). Grup TCG adalah perusahaan multi jaringan yang berpengalaman dan pemimpin proyek, tidak saja menjadi bisnis layanan komputer terbesar di Australia. Untuk memenuhi kebutuhan inovasi yang berkelanjutan, bentuk organisasi dengan keuntungan rutinitas telah dikembangkan. Masing-masing usaha bisnis baru calon anggota TCG pertama mencoba untuk membangun hubungan bersegitiga eksternal patungan dan nasabah utama. Kemudian bentuk-bentuk hubungan internal satu atau lebih perusahaan TCG ditambahkan. Banyak usaha yang sedang berkembang melintasi 13 perusahaan pada TCG.
Melalui jaringan multi perusahaan TCG, setiap perusahaan dan individual diharapkan menjadi enterpreneur dan kadang-kadang pemimpin proyek dapat memanfaatkan keahlian operasional, investasi dan adaptsi. Walaupun jumlah stafnya 200 orang terhitung kecil, tapi memberikan pengaruh yang besar terhadap TCG. Walaupun kunci TCG bukan pada pengaruhnya tetapi malahan kebiasaan berinovasi secara konstan dengan pengetahuan baru dari tiap usaha. Untuk menggambarkan proses ini diperlukan mekanisme dan diharapkan bahwa TCG dan perusahaan lain dapat digambarkan dengan Organisasi selular terbaik ( Miles at all 1997 ).
Seperti perusahaan kecil pada TCG, selular dalam kehidupan organisasi mampu menunjukkan seluruh fungsi fundamental kehidupan. Mereka berada pada diri mereka sendiri tetapi berinteraksi dengan selular yang lain, mereka dapat menghasilkan organisme yang kompleks dan berkompeten. Pengetahuan umum dan informasi ditanggung bersama-sama lintas perusahaan selular, sama dengan DNA manusia yang mencerminkan keturunan dan pedoman pembangunan.
Dalam organisasi seperti TCG, anggota perusahaan dan individunya dipertahankan bersama tanpa perintah, tetapi pengertian artinya “konstitusi” yang alami dari pengetahuan yang ada pada setiap “selular”. Pengetahuanya menggambarkan pembenaran dan tanggung jawab dan mengesankan operasi dan adaptasi umum untuk interaksi lebih ke dalam dan ke luar. Peserta baru untuk jaringan dipandu oleh kerjasama umum dan sungguh-sungguh kita memilihnya sebab “susunan selular” sama dengan mendirikan perusahaan.
Contohya, di dalam TCG, rutinitsas adaptasi dan operasional menetapkan mata rantai diantara partner internal dan eksternal. Partner eksternal menjadikan finansial dan sumber-sumber teknik. Untuk proyek, sumber-sumber yang cocok untuk TCG dilanjutkan. Biarpun sumber-sumber tidak tinggal diam dalam proyek, tetapi inovasi TCG memperluas partner internal, yang tidak hanya mencoba ketrampilan tetapi mendorong organisme menjadi lebih luas dengan informasi dan wawasan dari usaha.
Jadi, seperti tertulis dalam tabel 6.1, mekanisme potensial nilai produksi dalam organisasi seluleer tidak hanya rutinitas operasi tetapi juga adaptasi yang dibangun untuk saling bertukar pengetahuan melalui organisasi. Tambahan pula, kombinasi rutinitas operatif dan adaptasi dalam organisasi seluler dibantu oleh kepercayaan diri yang memberinya kebiasaan untuk mempengaruhi sumber-sumber internal melalui kepercayaan dari luar. Pengertianya, setiap seluler yang merupakan mekanisme pengusaha dapat menginvestasikan seluruh komplemen sumber-sumbernya terus-menerus dari para pengusaha baru.

RINGKASAN

Aplikasi kerangka kerja rutinitas seluler mentapkan 2 kemajuan penting yang dapat menambah nilai pada organisasional mendatang. Salah satunya adalah difusi rutinitas melalui bentuk, dan yang lain adalah kekaburan di antara rutinitas. Di dalam organisasi seluler, rutinitas operasional cenderung tersusun di sekitar pemanfaatan tim manajerrial. Sebab beberapa tim membawa kembali informasi dan seterusnya melintasi batas perusahaan. Rutinitas operasi dimulai dengan menempatkanya ke dalam rutinitas adaptasi dan keduanya perlu sekali investasi kembali sumber-sumbernya dan multi perusahaan. Singkatnya, seperti manajerial keahlian teknik diperluas melalui organisasi seluruh rutinitas dapat ditunjukkan dimana-mana. Pengetahuan dan kompetensi dapat terjadi melalui investasi yang terus menerus dalam diri manusia.

KEBUTUHAN INVESTASI PERORENGAN UNTUK NILAI POTENSIAL BENTUK ORGANISASI

Kami telah memperdebatkan proses yang mana perbedaan bentuk organisasi menciptakan nilai ekonomis dapat digambarkan dalam urutan operasional, investasi dan adaptasi. Faktor kunci menetukan apakah bentukan nilai potensial terwujud adalah perluasan yang mana manajemen memerlukan investasi. Beberapa investasi perlu menciptakan dasar pengetahuan yang akumulatif dan berkembang. Tabel 6.2 menunjukkan 5 tipe kompetensi yang sangat penting dari satu bentuk organisasi ke bentuk yang lain. Hal ini termasuk kompetensi teknik yang diminta secara langsung dalam produksi barang dan jasa, kompetensi pemimpin digunakan langsung dan megkoordinir sumber-sumber daya manusia, kompetensi komersial dimanfaatkan permintaan pasar dan kalkulasi nilai alokasi dan keuntungan, kompetensi kolaborasi yang membangun dan memandu hubungan dengan nasabah, pemasok dan rekan kerja dan kompetensi enterpreneur berhubungan dengan pengenalan kesempatan pasar baru dan kumpulan sumber-sumber daya.
Tabel 6.2 juga mengindikasikan tingkat manajemen dimana investasi dalam berbagai variasi kompetensi diperlukan untuk mengembangkan rutinitas nilai produksi yang diminta oleh tiap-tiap bentuk organisasi. Fungsional atau organisasi U-Form dengan seluruh bentuk organisasional, pengetahuan teknik dan keterampilan sangat diperlukan pada semua tingkat. Keterampilan pemimpin dalam fungsional sangat diperluka untuk level manajemen teratas, dan kompetensi komersial hanya diperlukan untuk level manajer yang mendesain produksi dasar atau pemberi harga. Stabilitas fungsional organisasi artinya bahwa enterpreneur dan transaksi sedapat mungkin lebih kurang penting daripada bentuk-bentuk yang lain dan biasanya dikerjakan oleh beberapa top manajer.
Dalam produksi multi atau organisasi M-Form, peralatan teknik sama dengan yang ada pada U-Form. Biarpun investasi yang membangun kompetensi pemimpin harus melintasi barisan yang lebih luas akan para manajer yang disebabkan oleh pergeseran untuk menuju kepemimpinan. Utamanya pada level divisi manajemen dimana keputusan pemasaran dibuat, kesuksesan M-form merupakan capaian training komersial.
Pergeseran bentuk matriks keterampilan memimpin dan komersal sangat diperlukan tidak saja pada pucuk pimpinan, tetapi juga pada proyek atau unit dasar beradaptasi dengan permintaan nasabah. Manajer menengah dan yang lebih rendah harus berpengetahuan, berketrampilan dan percaya diri untuk berinteraksi secara langsung dengan klien di luar dan manajemen yang lebih tinggi harus cukup berinvestasi dala perkembangan kompetensi untuk mau menanggung resiko dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan proyek.
Dalam bentuk jaringan syarat-syarat investasi dalam kompetensi berkembang luas. Tim manjerial dalam akan melintasi perusahaan-perusahaan dalam jaringan organisasi kepemimpinan, komersial dan kolaborasi. Keterampilan enterpreneur yang dipunyai oleh anggota perusahaan menciptakan produk dan jasa baru, masih menjadi hal utama bagi tingkat manajemen yang lebih tinggi.
Dalam bentuk seluler, level manajemen sedikit , kami mengadakan hipotesa bahwa perbedaan melalui syarat-syarat investasi kompetensi masih kabur. Kebanyakan anggota organisasi diharapkan untuk beroperasi, berinvestasi dan beradaptasi sumber-sumbernya dan itu semua organisasi yang lebih besar menurut proses yang terus menerus dalam memecahkan masalah dan inovasi. Oleh sebab itu kompetensi anggota harus terus menerus tumbuh jika permintaan rutinitas antisipasi dalam bentuk ini berkembang dengan subur.
Dapat didemonstrasikan bahwa investasi melalui 5 kompetensi akan menghasilkan keuntungan tak sebanyak bentuk kompleks. Misalnya, tim manajer yang efektif dengan menggunakan U-Form dan M-Form, tetapi tidak dapat diterima secara logika. Efeknya dalam kompetensi tidak diketahui tetapi satu hipotesa yang masuk akal adalah investasi yang berlebih akan memompa bentuk organisasi yang lebih tua dengan kapabilitas bentuk yang lebih baru. Prakteknya, kelebihan kompetensi akan berfokus pada dasar dan logika dari bentuk yang kompleks.

IMPLIKASI UNTUK RISET DAN PRAKTEK

Kerangka kerja teoritis didiskusikan dan digambarkan diatas membawa perusahaan dan sumber-sumbernya, utamanya keahlian teknik jadi terfokus. Kami berharap ada pendekatan positif untuk belajar tentang organisasi yang memperbolehkan ujian terhadap bagaimana rutinitas organisasi dapat membantu perkembangan kapabilitas dari bentuk organisasi alternatif. Jika kerangka kerja kita sudah benar kemudian baberapa implikasi untuk riset dan latihan manajemen terindikasi.




IMPLIKASI RISET

Dasar implikasi riset diidentifikasikan dengan kerangka kerja teoritikal kita yaitu menguji hipotesa penambahan nilai. Perusahaan-perusahaan yang setingnya sama dan bekerja secara nominal mendapatkan keuntungan yang dapat diprediksi secara luas sebagai kunci propertis dari bentuk kebiasaan dalam mengembangkan rutinitas dan memanfaatkan keahlian. Untuk menguji hipotesa umum, akan memrlukan perkembangan ukuran baik tingkat kompetensi oleh anggota perusahaan dan perhatian yang ada pada setiap manajemen kegiatan..
Implikasi riset kedua meliputi ujian dari interaksi rutinitas utamanya bentuk organisasi yang lebih kompleks. Kedua teori organisasi baik teori maupun ekonomi menyarankan bahwa perbedaan investasi membuat perusahaan M-Form menguntungkan dari sisi dalam pengetahuan yang dikembangkan melalui operasi pasar. Dengan kata lain, rutinitas investasi menguntungkan rutinitas operasi. Apakah fenomena yang sama terjadi pada bentuk yang lain ? Dalam jaringan, rutinitas investasi internal perusahaan digerakkan oleh pengetahuan yang diperoleh melalui interaksi hilir dan hulu yang efektif dengan perusahaan lain. Dalam organisasi seluler mungkin ada interaksi antara rutinitas operasi dan adaptasi seperti kontribusi adaptasi lebih konstan. Umumnya, dengan interaksi yang sinergis antara rutinitas organisasi patut bereksploitasi.
Implikasi riset akhir adalah menguji hipotesa kelebihan investasi yang merupakan upaya beberapa perusahaan mengembangkan kompetensi, rutinitas dan praktek yang melebihi persyaratan yang mereka pilih. Apakah perkembanganya tidak penting sekali untuk penambahan nilai atau apakah latihan-latihan akan hilang disebabkan perusahaan-perusahaan tidak dapat bergabung atau menggunakanya ? Sementara itu implikasi riset kelebihan investasi mungkin lebih sedikit berkembang dalam literatur organisasi, mungkin salah satunya memperoleh keuntungan yang paling besar dari pemanfaatan kerangka kerja yang teoritis.


IMPLIKASI UNTUK MANAJER

Untuk para manajer utamanya yang berposisi untuk mendesain dan mengubah organisasi, kerangka kerja kita menawarkan 3 rekomendasi : Pertama, didasarkan pada kepercayaan operasional yang tepat dari sebuah organisasi yang dapat menambah nilai perusahaan. Untuk ini manajer harus sadar akan 3 rutinitas organisasi dan interaksi potensial, mereka mendiagnosa bentuk organisasi yang mereka gunakan dan tempatkan dalam rutinitas yang kritis untuk efektivitas dan mereka harus memasukkanya untuk menunjukkan rutinitas yang efektif.
Rekomendasi kedua mengenai perusahaan yang mempertimbangkan penggantian dari organisasi yang lain. Kami menawarkan keuntungan dan harga untuk setiap bentuk organisasi termasuk kebutuhan perkembangan rutinitas untuk merebut kemungkinan penambahan nilai. Kompetensi yang jelas ditentukan untuk mencapai keuntungan ekonomis bagi organisasi baru, sehingga dapat mencapai keadaan yang siap siaga dalam mengembangkan investasi yang diperlukan. Pada waktu yang sama secara keseluruhan berfokus pada rutinitas sebaik perubahan kepentingan setiap tipe rutinitas dalam memberikan bentuk organisasi, untuk membantu manajer mengenal batas-batas manajerial seperti yang mereka pilih sehingga mereka tidak dapat menekan kapabilitas.
Akhirnya, kebiasaan yang menyangkut akumulasi di dalam teori organisasi dan ekonomi organisasi kerangka kerja berlabuh pada strategi konfigurasi proses struktur yang dapat dipertanggung jawabkan yang seharusnya memfasilitasi pengajaran dan pemahaman perusahaan. Dengan menawarkan konsep teoritis umum, muncul pengertian dan bentuk organisasi yang akan datang dengan bahasa dan ide yang terbentuk dari organisasi tradisional. Dengan demikian manajer akan lebih mudah melaksanakan upaya pengembangan rutinitas yang diperlukan dan komunikasi melalui organisasi yang ada.



KESIMPULAN

Jawaban akan pertanyaan sebelumnya (Ghosal dan Maroon,1996; Rumelt,Schaendel dan Teece 1991) Seperti yang telah kami kemukakan di atas bahwa kerangka kerja untuk bentuk-bentuk organisasi yang disebut “Good For Practice”, Teori berfokus pada cara dimana bentuk penambahan nilai dan identifikasi rutinitas perlu dikembangkan ke dalam bentuk-bentuk organisasi. Kami menyarankan bahasa umum yang bebas dapat menjadikan perbandingan di dalam berorganisasi melalui bentuk-bentuk analisa dan bentuk-bentuk yang akan datang. Pendekatan badan hukum sangat berarti bagi organisasi karena mereka menawarkan manfaat dari dalam untuk riset berikut dan praktek manajemen.